Minggu, 16 Desember 2012

for D


Hai Yui.. bgaimana kabarmu?
msh maukah kau mndengarkan cerita ku?

Aku merasa bersalah padamu, karena hanya bercerita saat aku sedang dilanda masalah, atau saat aku sedang merasa kacau.
Tapi lagi2 aQ bercerita padamu saat aku sedang memiliki masalah. Saat ini misalnya..

Jam di laptopku menunjukkan pukul 11.28, tinggal 32 menit lagi mnuju pukul 00.00.
Aku masih belum bisa tidur, rasa nya mataku tak akan bisa menutup karena memikirkan sesuatu yang baru saja aku alami.

Yui, aku bingung bagaimana harus memulai nya.
Kisah ini begitu rumit utk aku ceritakan. Dapatkah kau mendengarkan  ceritaku ini dengan sabar?
Baiklah Yui, kisah ini dimulai ketika aku mulai memasuki kehidupan kampusku. Suasana baru dan adaptasi baru..
Aku menutup lmbaran lama ku tentang cinta pertamaku yang telah menjalin hubungan dengan orang lain, dan membuka lembaran baru untuk diisi dengan seseorang yang aku belum tahu siapa.
Kemudian aku mengenalnya, seseorang yang memberikan banyak perhatian kepadaku bahkan disaat kebanyakan orang lebih suka memberikan perhatian kepada sahabatku Mentari.
Aku jatuh cinta padanya. Dan sebagaimana layaknya seorang insan yang di anugerahi perasaan itu, aku ingin memilikinya.
Aku semakin dekat dengannya, tapi aku tetap memendam perasaan yang kupunya untuknya. Aku menjalani hari-hari bersama nya seolah-olah aku tak memiliki rasa apapun terhadapnya. Berpura-pura tetap menganggapnya kakak.
Tapi suatu hari, ia mengetahui perasaanku yang sebenarnya terhadap dirinya.
Ia sedikit menjauhiku, namun kemudian kami kembali dekat dan akhirnya dia mengutarakan bahwa ia memiliki perasaan yang sama denganku.
Dan kami berdua pun memutuskan untuk bersama.
Namun, sebulan setelah itu, aku merasa ada yang aneh, ia seperti sedang mengujiku.
Jarang sekali ia bersikap selayaknya seorang pria yang mencintai wanitanya.
Ia cenderung terlihat cuek dan selalu berprilaku buruk dihadapanku.
belakangan aku tahu, ternyata ia bersikap sperti itu karena ia ingin tahu apakah aku benar2 menyukainya atau tidak.
Sikap cuek yang ia munculkan saat itu, membuatku hampir putus dengannya.
Namun, ntah karena sikapku yang menerima ia secara apa adanya, atau karena ia hanya ingin mencoba utk berpacaran denganku, akhirnya kami berdua tetap bersama.
Sayangnya, setelah kejadian hampir putus itu, sikapnya tetap sama terhadapku. Cuek, keras kepala dan arogan. Aku bertanya dalam hati, apakah ia benar2 menyayangiku seperti aku menyayanginya?
Dan pertanyaan itu terjawab, aku mendengar semua itu langsung dari dirinya.
“Kemarin aku masih menghrapkan nya (mantan nya), tapi sekarang tidak lagi,. Lagipula ia sudah punya pacar sekarang.”
Jika selama ini kau masih mengharapkannya, jadi aku ini kau anggap apa? Dan sekarang ketika kau tahu ia sudah bersama orang lain, kau baru menghampiriku.. apakah aku ini seperti ban serap buatmu?
Tidak, aku tidak mengatakan hal itu kepadanya. Aku memilih diam dan tetap berdiri di sampingnya. (Aku seperti makhluk yang bodoh kan yui.. )
Aku tetap bersama dengan nya smpai suatu ketika aku mengetahui bahwa ia sedang dekat dengan seorang cewek yang ia akui sebagai adik angkatnya. Sudah hampir sebulan ia dekat dengan cewek itu, dan aku tidak mengetahuinya.
Aku berusaha menjauhkan perasaan negatifku terhadapnya, tapi entah mengapa aku tak lagi dapat menerima semua yang ia lakukan. Aku tak lagi mempercayainya, dan kuputuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan nya.

Secara status, aku memang tak lagi berpacaran dengannya, namun dalam kondisi yang sebenarnya, kami malah jauh lebih dekat ketika aku sudah tak lagi berstatus sebagai pacarnya.
Kami jadi lebih sering bertemu, lebih sering bertukar pikiran, bahkan banyak hal-hal romantic yang tak pernah kami lakukan sebelumnya. Contohnya, aku lebih sering berfoto berdua dengannya. Jalan ke mall, photo box, nonton dan makan di tempat yang sudah lama aku inginkan,. Hari-hariku dengan nya malah lebih terasa membahagiakan, satu hal yang aku tunggu adalah dimana ia mengungkapkan perasaannya kembali dan mengajakku kembali padanya.
Namun tak seindah yang aku bayangkan, ketika aku mulai menaruh kepercayaanku kembali padanya, ia malah menghancurkan kepercayaanku. Ternyata, setelah ia putus denganku, ia juga menjalin hubungan tanpa status dengan teman SMA nya. Memang tak ada salahnya dengan hal itu, bukankah kami sudah putus,.. tapi, aku dan dia lebih dari sekedar seorang mantan,. Banyak  sekali harapan-harapan yang ia berikan padaku. Aku bahkan mulai berfikir serius tentang hubungan kami. Aku malah berfikir untuk menjadi istrinya kelak.
Kecewa, aku benar-benar kecewa. Aku mulai mengubur satu persatu harapan dan perasaanku terhadapnya.
Aku mulai berfikir untuk tak lagi focus terhadapnya. Aku membuka lembaran baru lagi. Meniti jalanan yang baru untuk aku tempuh dengan kebahagiaan baru.
Dan mulai saat itu, aku mulai berujar kepada diriku sendiri. Sampai kapanpun aku tak akan pernah pacaran lagi. Kecuali setelah aku menikah.

Ditengah perjalananku dalam melupakannya, aku bertemu dengan seseorang yang mampu membuatku lebih cepat melupakannya. D….
Aku memang telah lama mengenal D, namun kami menjadi lebih dekat setelah aku iseng menanyakan kabar nya lewat sms. Walau begitu, aku tak bisa langsung menjauh dari mantanku itu. Terlalu banyak kenangan-kenangan manis yang aku buat dengan nya. Dan butuh waktu yang cukup lama untuk membuatku yakin bahwa perasaanku telah hilang terhadap mantanku itu.
Puncak nya adalah hari itu, hari dimana aku jujur kepada mantanku dan mengatakan aku sedang dekat dengan seseorang yang ku akui adalah D. Dan sekaligus hari dimana aku mengetahui bahwa mantanku telah jadian dengan orang lain. Bukan dengan si HTS-an nya yang ia bicarakan sebelumnya, melainkan dengan wanita lain lagi yang belum pernah kuketahui sebelumnya.
Entahlah, aku tak bisa menebak perasaanku saat itu. Antara kecewa, patah hati dan terhianati,. Tapi aku merasa saat itu aku lebih banyak menangis bukan karena ketiga hal itu, tapi karena penyesalanku akan kebodohanku selama ini. Mengapa aku tidak pergi dari dirinya lebih awal? Mengapa aku harus terlalu mempercayainya dan mengalami semua ini?
Disaat yang sama aku menyadari, ternyata selama ini, perasaanku telah hilang untuknya. Aku bahkan tidak perlu mengahabiskan banyak air mata karena kehilangan nya. Aku bersikap seolah hal ini memang akan terjadi dan aku telah siap dengan semua itu.
Di hari yang sama, aku dipertemukan kembali dengan D.
Kami mengatur waktu untuk ketemuan. Dia menjemputku sepulang kuliah di depan persimpangan jalan yang menuju kerumahku.
Kau tahu Yui, saat ia berjalan menghampiriku dan membantuku menyebrang jalan, aku melihat sebuah ketulusan yang terpancar dari mata dan sikapnya yang begitu melindungi.
Ntah ia memperhatikanku atau tidak, aku benar-benar terharu saat itu sampai2 mataku terasa pedih karena menahan air mata.
Aku seperti merasakan kembali ketulusan yang sama yang aku rasakan saat aku mengenal mantanku untuk pertama kalinya.
Hari itu aku seperti sedang bermimpi, aku merasa patah hati dan terharu di hari yang sama dengan dua orang yang berbeda.
***
Itu adalah awal dari kisahku dengan D Yui..
Pada waktu berikutnya, aku kembali bertemu dengannya. Kejadian yang sama terulang, ia membantuku menyebrang jalan. Hanya saja ada yang tak beres dengan jantungku. Aku merasa berdebar saat aku didekatnya, terlebih lagi ketika D bermaksud menggenggam tanganku namun tak jadi. Yang ia lakukan malah hanya menyentuh ujung jariku. J
Dan saat itu, aku merasa seperti terkena sengatan listrik berjuta-juta volt. Degup jantungku terasa lebih kencang. Dan aliran darahku mengalir lebih deras dari pada biasanya.
Apa aku mulai menyukainya??

Aku tak begitu mengubris perasaanku. Aku menutup perasaanku untuknya. Yang aku inginkan saat itu ialah tetap bersama nya tanpa ia harus menyadari bahwa aku menyukainya.
Kemudian secara tak di sangka, ia memberiku secercah harapan ketika ia menganggapku sebagai “adek ktemu besak”. Namun, aku kembali harus menghadapi kenyataan pengertian dari istilah itu adalah pengertian yang sebenarnya.

Disisi lain, aku masih tetap dekat dengan mantanku. Aku tak tahu mengapa aku tak bisa membiarkannya terlihat menyedihkan. Mantanku seperti sangat kehilangan aku. Ia sepertinya baru menyadari bahwa akulah cinta sejatinya. Aku kembali menjadi orang bodoh dan memberinya kesempatan untuk kembali bersamaku. Terlebih lagi ketika ia sakit dan menjadi orang yang terpuruk. Aku tak bisa membiarkannya menjadi orang yang selalu murung, padahal sebelumnya ia adalah orang yang periang.
Namun belakangan aku menyadari bahwa sikapku terhadap mantanku salah. Aku memberinya harapan hampa yang tak akan pernah bisa terwujud. Dan ketika aku menyadari hal itu, aku malah membuat mantanku lebih tersakiti lagi daripada sebelumnya.
***
Aku tidak begitu ingat bagaimana sampai hal itu terjadi. Aku hanya ingat, pada hari itu aku berkata kepada mantanku bahwa aku mungkin  sudah menyukai D. Tapi aku tak menegaskan kepadanya bahwa kami harus benar-benar berpisah.
Bahkan hari itu, aku masih sempat mengiriminya pesan singkat yang berisi tentang mengingatkannya untuk makan dan minum obat. Aku selipkan kata sayang disitu agar dia bisa lebih kuat karena memang ia sedang sakit.
Tapi entah dimana pikiranku saat itu, aku malah mengirimkan sms itu kepada D.. yah, karena memang aku sedang memikirkannya.
Entah mengapa aku merasa panic saat itu,. Aku putuskan untuk menjelaskan semua hal kepada D. Aku takut ia salah paham terhadapku dan menjauhiku. Padahal, sebenarnya apa yang harus aku jelaskan kepadanya. Aku dan D tidak dalam kondisi dimana kami harus menjelaskan apa2, karena aku dan dia tak mempunyai hubungan special.
Tapi tetap saja, aku melakukannya. Aku mengajaknya bertemu malam itu juga dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan mantanku. Dan akhirnya, aku tak bisa menahan emosiku untuk tidak mengungkapkan bahwa sebenarnya saat itu dialah yang aku suka.
Dan aku juga dikejutkan bahwa ternyata ia memiliki perasaan yang sama terhadapku.
Walau begitu, aku tetap memegang prinsipku untuk tidak berpacaran kecuali stelah aku mnikah. Untungnya ia mengerti dan sependapat denganku. Kami brdua malam itu hanya cukup saling mengetahui bahwa aku dan dia sama2 memiliki perasaan yang sama.
Dan mulai hari itu, aku melalui hari-hariku bersamanya.
***
Sesuatu yang rusak,. Walau diperbaiki sedemikian rupa tak akan pernah sama seperti baru.  Entah mengapa, walaupun aku sudah mendengar pernyataan langsung dari nya bahwa ia menyukaiku, aku tak bisa mempercayainya begitu saja. Aku pernah merasa tersakiti karena terlalu percaya akan kata-kata sayang yang terucap dari mulut seorang laki-laki, jadi ketika aku bersama D, aku sedikit lebih berhati-hati. Aku takut salah langkah dan akhirnya aku harus kecewa untuk yang kedua kalinya.
Aku menjaga perasaanku agar aku tak terlalu menyayanginya.
Aku bahkan mencoba untuk tdk begitu sering menghubunginya karena aku tak ingin semua ini jadi boomerang bagiku.
Terlebih lagi aku merasa khawatir, perasaanku ini sebenarnya bukanlah cinta melainkan kekaguman semata.
Sebisa mungkin, aku berusaha menjadi biasa walaupun D tak menghubungiku.  Sebisa mungkin aku berusaha untuk menahan rasa ingin tahuku tentangnya. Sebisa mungkin aku bersikap sok tidak butuh akan dirinya. Tapi, terkadang perasaan-perasaan itu tak bisa aku tahan dan aku biarkan mengalir.
Dan ketika aku tersadar  bahwa ternyata, semakin aku menahan semua rasa itu aku jadi semakin sayang dan semakin takut kehilangannya, Aku telah terlambat.
Aku terlanjur membuatnya kecewa. Aku terlanjur menyakiti perasaannya..

Ia melihat photo2 itu, photo2ku bersama mantanku. Photo-photo dimana aku dan mantanku terlihat begitu dekat. Photo2 yang akan membuat siapapun yang melihatnya akan berfikir macam-macam.
Ia melihat photo2 itu tak lama setelah keceriaan-keceriaan yang kami lalui sebelumnya.
Dan photo2 yang ia lihat, benar2 menyakitinya,.
Yui, apa yang harus aku lakukan??
mengapa aku baru menyadarinya sekarang??
Mengapa rasa takut akan kehilangan dirinya lebih besar dibandingkan saat aku merasa takut kehilangan mantanku?
Mengapa aku menjadi orang yang bodoh yang tak tahu dimana seharusnya aku menempatkan kepercayaan??
Mengapa aku memilih tetap dekat dengan mantanku sementara aku telah memilihnya??

ya Yui, aku tetap dekat dengan mantanku. Lagi2 rasa tidak tegaku mengalahkan akal sehatku. Mantanku sekarang sering sekali membolos dan tdak terlihat di kampus Yui,  bagaimana mungkin aku membiarkan semuanya terjadi tanpa aku perdulikan..
bagaimana pun juga, aku dan dia pernah menjadi kakak adik yang sangat dekat. Dan aku tak ingin kedekatan kami sebagai kakak-adik malah tergantikan dengan musuh atau bahkan orang yang saling tidak mengenal. Maka dari itu aku tetap membiarkan hubunganku dan mantanku sedekat biasanya sampai ia benar-benar merasa terbiasa tanpa diriku. Dan akhirnya dapat kembali menjadi seceria dulu.

Aku tahu aku slah Yui.. mantanku tak akan pernah bisa menjadi terbiasa tanpaku. Karena sebenarnya smpai sekarang ia tetap bersamaku walaupun ia tahu tak ada harapan lagi baginya dan diriku untuk kembali bersatu. Jika ada hal yang masih bisa kuperbaiki Yui, aku hanya akan menjauh dari mantanku. Walau sebenarnya aku dan mantanku tidak bisa dikatakan dekat, karena hanya bertemu sesekali dalam kondisi yang terkadang tak diinginkan.Tapi tetap saja, aku akan lebih menjauhinya.
 Yang kuinginkan sekarang adalah menghapus ingatan D ttg photo2 itu agar ia tak tersakiti.

Dan soal photo2 itu, aku memang telah berencana untuk memasukkannya kedalam CD dan memberikanya kepada mantanku termasuk beberapa barang yang ingin kukembalikan pada nya. Aku hanya ingin melakukan hal terbaik yang bisa aku lakukan agar D memaafkanku..
Mianhae Uri Devil..
Nan jongmal Dapeunnom..

Selasa, 30 Oktober 2012

Devil n Angel

Devil.. identik dengan warna merah atau hitam..
warna kesukaanmu..
ya.. aQ baru mengenalmu. baru sebatas itu yang Q ketahui tentangmu..
Mungkin kita sudah lama saling kenal.  tapi mengenalmu lebih dekat, tak prnah trbayangkan olehku sebelumnya.
aQ benar2 tak tahu hrus berbuat apa.
aQ hanya menjalani semuanya seperti biasa. Seolah tak terjadi apapun.
tapi kerap kali aQ merasa aQ bukan apa2 buatmu.. apa lagi kalau tak ada satu pun pesan dari mu, aQ menunggu tanpa berani untuk memulai krna fikiranku seolah berkata "aQ mengganggumu"  aQ merasa seperti setitik tinta yang mengotori kertas putih. bahkan terkadang aQ merasa panggilan Angel yang kau berikan kepadaku itu sangatlah tak pantas untuk orang spertiku. Tapi tadi pagi, kau mengirimiku sebuah pesan yang bertuliskan "Start today wih love... Love u...3:) "
apakah kau tahu, saat itu juga aQ sperti mengeluarkan sayap dan siap untuk terbang.
aQ seperti seorang bidadari yang paling bahagia.. Segala yang terfikirkan olehku sebelumnya lenyap begitu saja. yang tersisa hanya senyuman. :)
Gomaweo Devil.. U'r D best part of my live..

Selasa, 24 Juli 2012

Pantaskah Aku untuk Dirinya?

Aku berdiri menatap wajahku yang terpantul di cermin dimeja rias kamarku. Didalam benakku saat ini hanya ada sebuah pertanyaan yang tak dapat aku pecahkan. Sebenarnya aku menyadari betul apa yang saat ini sedang bergulat di dalam dadaku. Disatu sisi ada sebuah kepercayaan diri yang tak mau keluar dari sarangnya dan di sisi yang lain ada zat pemicu yang memaksa kepercayaan diri tersebut keluar. Karena pada saat ini, pertanyaan itu adalah "Pantaskah aku untuk diri nya?"
Aku masih memandangi wajahku dicermin sambil mengulangi pertanyaan tersebut didalam pikiranku. Meraba dan menemukan celah bahwa kepantasan itu ada. Namun saat aku hampir menemukan celah tersebut, aku kembali dihadapkan dengan jalan buntu dan mendapati ketidakpantasan itu tersenyum lebar menatapku.
Dia..
Dia adalah seorang yang telah lama aku kagumi sebelumnya. Seseorang yang aku kenal baik sejak lama. Namun baru kali ini dia hadir dikehidupanku dan menjadi kejutan besar yang membuatku seperti terkena sentruman listrik dengan tegangan ribuan volt.
Kata-kata yang ia ucapkan memberi perubahan besar bagiku, bahkan hanya lewat sebuah pesan yang dikirim dengan menggunakan media handphone yang trkirim hanya sepersekian detik setelah dipantulkan melalui satelit. Tapi seperti yang pernah kukatakan kepadanya sebelumnya melalui sms, aku hanyalah seorang wanita yang hanya bisa menunggu dan memndam perasaan.
Sebenarnya tak ada yang salah akan hal itu, hanya saja.. Aku bahkan tak mempunyai keberanian yang besar untuk menyukai orang sepertinya. Dia terlalu sempurna. Seperti sebuah bintang dilangit yang tak seharusnya dimiliki seseorang didalam kamarnya yang kecil dan terbatas.
Aku bukan siapa-siapa.. Maka dari itu aku terus bertanya-tanya pada diriku sendiri "Apakah aku pantas untuk seseorang seperti dirinya?'..
***
Sebuah panggilan memecah lamunanku. Terlihat tulisan Egi memanggil dilayar handphoneku. Egi spupu jauhku. Entah mengapa pada saat seperti ini ia selalu ada untukku. Tanganku bergerak menyentuh tombol yes dan suara Egi terdengar menderu di telingaku.
Mulanya kami berbasa-basi terlebih dahulu. Saling bertanya kabar dan berceloteh riang. Kemudian, secara perlahan alur pembicaraan berubah dan akupun  menceritakan apa yang sedang terjadi padaku saat ini. Dan seperti yang terpikirkan olehku, dia selalu memiliki jawaban dengan sejuta alasan yang tepat. Dan sesaat setelah ia menutup telponnya aku mendekati cermin dan tersenyum kepada pantulan wajahku sambil mengucapkan mantra ajaib "Aku Pantas untuk nya dan sekalipun orang berpikir sebaliknya, tak ada larangan yang membuatku tidak boleh berfikiran demikian".
Kalian tahu apa yang dikatakan oleh sepupuku satu itu..
" Tak ada yang perlu kau khawatirkan. Kau adalah seorang wanita yang benar-benar pantas untuknya. Karena kaulah yang telah dipilih oleh nya dan oleh Nya untuk mendampingi kehidupan nya. Itu hanyalah sebagian dari permainan fikiran yang membuatmu menjudge dirimu sendiri sebagai seseorang yang tidak pantas. Lagipula jika ia adalah jodohmu, maka ia tak akan pernah singgah ke tempat lain. Ia hanya akan kembali kepadamu. Dan jika kau ingin meyakinkan hatimu akan apa yang ada saat ini, kau seharusnya bersimpuh dan memohon petunjuk dari-Nya."

Rabu, 04 Juli 2012

Ternyata AQ hanya salah satu wanita yang ada dikehidupanmu

Hai yui.. maaf, lama aQ tak menulis d blog ini
kau tau.. hari ini aQ benar2 merasa sedih..
baru dua hari yang lalu, Pagum pergi KKN.. aQ bnar2 kesepian disini..
tapi sebenarnya buka itu yang mbuatQ seeedih..

skitar satu minggu yang lalu, saat Pagum akan pulang ke Lahat, dia mengatakan sesuatu yang menbuatku kecewa. Sore itu, setiba nya aQ d indralaya (aQ baru pulang dr Plmbg) aQ mnemui nya di tempat ia biasa menunggu bis Lahat. Saat itu, aQ hanya ingin mendengar kata pamit darinya, namun bukan hanya itu yang aku dapatkan hari itu.
aQ gx tw mgpa arah pembicaraan kami sampai ke sesuatu yang tidak mengenakan seperti ini. Mulanya, aQ hanya ingin brtanya apakah ia akan sama seperti ketika ia berada di Lahat. Mengacuhkan sms dan telp dariku. Aq ingat dia hanya tersenyum. Lalu, kami berbicara tentang hal lainnya dan sampailah ke pembicaraan tentang Erna (mantannya).
aQ masih ingat, aQ brtanya apakah dia memiliki rasa trhadap Erna. Dan saat itu ia jawab ya.. namun, perasaannya terhadap Erna tidak sebesar perasaannya terhadapku. benarkah?
aQ rasa sebaliknya. Hanya saja kita lebih sering bertemu, mka nya drimu bisa berkata demikian. Ma'f krna aku tak pcya kata2 mu,. tapi itulah yang aQ rasakan.
Kau tau, ketika kau berkata " Erna itu sprti dirimu.. Dia tak punya status apapun dengan diriku, namun dia adalah calon bagiku". aQ benar2 terdiam saat kau berkata seperti itu.. Disaat aQ bnar2 terpusat kepada dirimu, tnyta dirimu memiliki dua arah.
Mau bilang apa? aku mmg bukanlah siapa2 bagi mu..
walaupun sebenarnya aQ sudah mengetahui hal ini, tapi entah mengapa saat mendengar nya langsung darimu, itu lebih terasa menyakitkan.
Apa kau ingat ketika aQ berada di kosanmu bberapa minggu yang lalu. Saat itu aQ baru sembuh dari sakit. Malam itu kau menelpon seseorang (yg tnyta adalah Erna) dan menjauh dariku,.Walau tidak terlalu jelas, aQ mndengar pembicaraanmu dengannya. Kau begitu lembut menyapa nya, begitu riang, kau bahkan tidak mengantuk saat menelponnya. Padahal jika aQ menelpon mu, kau selalu tertidur. Apakah aQ bnar2 smembosankan itu bagimu? apakah mendengar suaraku tidak penting bagimu,.
kau mengucapkan kata2 motivasi untuknya. Ya.. Dia mmang sdang sakit. Dan ini malah membuatku semakin ragu trhadapmu. ketika aQ sakit, bukan kau yang menelponku melainkan aQ yg menelponmu. bahkan drimu seperti selalu sibuk dan tdk bisa menghubungi Q melalui media apapun. Aq benar2 kecewa saat itu.
Da sekarang, ketika kau berkata demikian, keraguanku terhadapmu terbutkti. Apa yang harus aQ lakukan Pagum??
Apakah aQ harus melupakanmu mulai dari sekarang?
kau tau, aQ benar2 merasa lelah akan sikapmu yang selalu menarik ulur diriku. Kau.. Tidakkah kau merasakan apa yang aQ rasakan? Tidakkah kau sedikitnya mengerti akan driku?

Sabtu, 21 April 2012

Nomu JOhaeyo..

Hari ini aQ bisa melalui waktu tanpa dia.. walau hanya beberapa jam..
tapi, kemudian aQ kembali marah dan kesal melihat tak ada satu pun sms darinya yang mampir ke ponselku..
Entah itu sekedar menanyakan keadaan ku atau kegiatan yang sdang aQ lakukan.
huuh.. entah kapan aQ bisa benar-benar lepas darinya. setidaknya, aQ tidak lagi merindukan sms2 yang dikirim olehnya.
tapi ini, jangankan lepas darinya.. sms ku yang gx dibales udah bikin aQ mumet bukan kepalang.
Ada apa denganku. Bukankah ketika pertama kali aQ mengenalnya dan memulai semua hubungan kami, aQ selalu mengingatkan diriku untuk tidak memiliki perasaan yang terlalu dalam  terhadapnya. Sekarang, semua itu terlupakan dan aQ semakin menyukainya. Perasaanku semakin dalam dan aQ semakin ingin memilikinya.
Bukan Yui.. aQ mungkin memang bersama nya saat ini,. tapi entah mengapa, aQ merasa dia masih bukan mili Q. aQ belum bisa mendapatkan hatinya seutuhnya..
Yui.. Ada hal lain yang ingin ku ketahui tentangnya. Apa dia berpikir seperti aQ?
Bagiku.. Dia adalah masa depanku. Bukan sekedar sesaat. Tapi, apakah ia juga berpikir sama tentangku. atau ia hanya menganggapku seseorang yang hanya datang sesaat dikehidupannya.
AQ tak pernah tau itu..
Dan lagi, AQ juga ingin sekali tau alasan dirinya begitu menyembunyikan hubungan kami.. Mengapa ia selalu menyangkal dan bahkan menyuruh diriku untuk melakukan hal yang sama.
Semalu itukah ia mempunyai pacar seperti aQ.? (ah iya, aQ lupa, kami tak lagi berpacaran)
Yui, aQ bgung dengan hubungan yang kami jalani sekarang. Awalnya aQ pikir, dengan memutuskan hubungan kami, kondisi nya akan membaik, huft.. aQ tak seyakin itu kini.. Tak ada yang berubah, dan aQ hanya bisa berharap dirinya mengajakku kembali seperti dulu (Aq yakin itu tak mungkin).
Pagum, walau pun kau tidak terlalu suka jika aQ mengatakan ini.. tapi tetap akan kukatakan..
"Appagum.. Nega nomu nomu nomu nomu nomu nomu johaeyo" ^_*


Saranghae.. Sarangbi..

Rabu, 11 April 2012

Hujan dan Dung-Dung

ice cream itu identik dengan cuaca panas.
Tapi kalo lagi resah, dingin-dingin kyak gini masih aa mau dimakan..
udah lama gx buka,kangen..
masih inget kn waktu pertama kali buat blog ini
sama resahnya kayak sekarang, walau pun beda konflik.
Yui.. banyak bgt yang mau Q critain,.
tapi kalo situasi nya spt skg, kyakny blom bisa..
kalau aQ punya waktu, lain kali aQ crita ke kamu..
ohya, cerpen yang aQ tulis kemarin blom aQ lanjutin..
mianhae.. maaf bgt ya..
pengen dilanjutin sih, tapi otak lagi gak mau jalan..
ntar, kalo di paksain, hasilnya gx bgus..
sabar yaYui.. kmu yang bkalan jd pembaca pertama dari cerpen yang aQ tulis nantinya..
hmm.. sampai disini dulu ya,,
lets get together soon.. bye.. ^^